Selama ini orang menganggap ambisi sebagai energi negatif yang apabila tidak dikendalikan akan berakibat buruk. Ambisi yang besar untuk mendapatkan sesuatu bisa menutup mata dan menghalangi akal sehat manusia. Lebih lanjut, ambisi ini bisa membuat kamu kehilangan hal-hal berharga seperti, kesehatan, cinta, dan keluarga.
Di lain pihak, orang sering mempertentangkan ambisi dengan talenta. Orang dengan talenta, adalah orang yang sejak lahir dibekali oleh bakat alam yang membuatnya tidak perlu belajar keras untuk melakukan suatu hal. Misalnya kamu punya bakat menyanyi, meski tanpa kursus menyanyi bertahun-tahun, suaramu sudah bisa memikat orang. Dengan mudah orang menyebutmu punya aura diva, meskipun kamu sendiri tidak pernah berpikir untuk menjadi diva.
Namun karena kesuksesan tidak datang begitu saja, talenta bukanlah penentu segalanya. Sebesar apapun talenta yang kamu punya, ambisi lah yang akan membawamu ke arah sana.
1. Talenta saja tidak akan membawa ke mana-mana tanpa niat mewujudkannya. Ambisi adalah langkah pertama mendekati mimpi
Talenta bisa terbuang percuma kalau kamu tidak melakukan sesuatu yang membuatnya berguna. Kamu jago menyanyi, pandai menggambar, piawai berbicara di depan publik, tapi bila kamu berdiam diri di rumah sepanjang waktu, kamu tetap tidak menjadi apa-apa. Berbeda dengan ambisi. Meskipun kamu tidak bisa menggambar, tidak pandai bicara, ataupun tidak punya bakat-bakat tertentu yang bisa diandalkan, ambisi sudah memberikanmu satu alasan dan cara untuk mempelajari hal-hal tersebut. Yang artinya, kamu sudah selangkah lebih dekat dari cita-cita.
2. Ambisi akan membuatmu bisa melihat kesempatan dari setiap hal-hal kecil. Talenta saja tidak akan membuatmu bisa dilirik dunia
Orang dengan ambisi tinggi akan selalu melihat kesempatan dalam segala hal. Setiap celah yang terlihat dianggap sebagai peluang. Itulah mengapa terkadang orang yang punya ambisi tinggi sulit dimengerti. Mereka selalu menemukan cara untuk bisa meraih apa yang dia inginkan, meskipun dengan cara-cara yang kadang kurang masuk akal. Sementara talenta hebat yang kamu punya, memerlukan panggung untuk memamerkannya sehingga orang-orang akan tertarik. Untuk menciptakan panggung itulah kamu memerlukan ambisi yang selalu bisa mendeteksi kesempatan.
3. Orang dengan ambisi besar akan selalu mau belajar meski dia tidak punya talenta. Sebaliknya, orang yang punya talenta sering merasa tinggi hati dan enggan belajar lebih baik lagi
Ambisi yang besar selalu diikui oleh kemauan bekerja keras. Saat orang sudah memiliki ambisi, talenta yang tidak dimiliki bukan halangan lagi. Mereka juga sangat menyadari bahwa talenta dan skill sangat diperlukan. Karena itu, mereka selalu mau belajar dan terus belajar sehingga skill dan kemampuannya bisa setara dengan orang yang terlahir dengan bakat alam. Sementara itu, orang yang terlahir dengan talenta atau bakat, tidak jarang merasa sudah cukup dengan apa yang dia miliki. Keengganannya untuk meng-upgrade diri karena merasa kualitasnya sudah maksimal, lama-lama bisa tersalip oleh skill orang yang berusaha keras mengejar ketertinggalan.
4. Kegagalan bukan masalah besar untuk orang dengan ambisi tinggi. Mereka sudah lebih dari paham bagaimana jatuh dan bangkit lagi, berkali-kali
Ambisi yang tinggi adalah obat dari kegagalan. Tanpa ambisi, sebuah kegagalan bisa membuat langkah surut dan mimpi jadi padam. Dengan ambisi, kamu akan paham bahwa kesuksesan memang tidak pernah mudah. Jatuh bangun adalah hal yang biasa. Bagi orang yang punya ambisi tinggi, ketika sebuah pintu tertutup, maka selalu ada pintu lain yang terbuka. Mudah menyerah tidak pernah sejalan dengan sikap ambisius. Untuk mengejar cita-cita, kita memang harus tegar melawan kegagalan, bukan?
5. Talenta bisa dipelajari, sementara ambisi harus tumbuh dari dalam diri sendiri
Beberapa waktu yang lalu, netizen dihebohkan dengan berita tentang Henry Jufri, seorang kuli panggul dari Makassar yang berhasil mendapatkan $1200 dari Google atas aplikasi android ciptaannya. Henry bukanlah seorang sarjana teknik informatika ataupun lulusan SMA multimedia. Henry hanya menempuh pendidikan sampai kelas 4 SD. Kemampuan membuat program android diperolehnya secara otodidak melalui komunitas dan buku-buku. Henry tidak punya talenta sejak lahir, tapi ambisi dalam dirinya untuk mencari penghasilan di luar menjadi kuli panggul di pasar, membuatnya bisa menjadi developer handal
6. Ambisi bisa mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Karena seringnya mungkin/tidak mungkin hanya soal persepsi
Bila dinalar, mungkin kisah Henry tidak masuk akal. Bagaimana orang yang SD saja tidak lulu, bisa memiliki keterampilan membuat program android yang diunduh oleh banyak netizen di Indonesia. Tapi toh Henry berhasil melakukannya. Dia bisa melihat peluang, dia mau belajar, dan dia mendapatkan kesempatan. Ambisi membuat sesuatu yang terlihat mustahil menjadi mungkin. Karena terkadang mungkin atau tidak mungkin dipengaruhi oleh kemalasan manusia. Rasa malas untuk berusaha keras bisa membuatmu berpikir bahwa sebuah plan A tidak mungkin diterapkan. Padahal kalau kamu mau berusaha keras, Plan A bisa menjadi kenyataan.
Bila sudah berada di ranah kesuksesan, talenta bukanlah satu-satunya hal yang menentukan. Talenta besar bisa terbuang sia-sia bila kamu tidak punya ambisi untuk memanfaatkannya. Karena itu, mau tidak mau, kesuksesan memang hanya datang kepada orang-orang yang punya ambisi untuk meraihnya.
Sumber : Hipwee.com